Halaman

    Social Items



Pasar Modal Indonesia memiliki berbagai macam instrumen investasi beserta imbal hasil yang berbeda-beda.Investasi saham merupakan investasi yang memilik imbal hasil cukup tinggi tetapi persentase keuntungannya tidak dapat diprediksikan secara instan dan tepat 100%. Keuntungan yang diperoleh dari investasi saham juga sangatlah sebanding dengan tingkat resikonya atau biasa disebut sebagai “High Risk High Return”. Apabila ada produk investasi yang menawarkan keuntungan fantastis besar tanpa memiliki risiko maka sudah dapat dipastikan investasi tersebut adalah investasi bodong. Investasi saham yang biasa ditransaksikan diatur oleh lembaga yang berwenang yaitu Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari Bursa Efek Indoesia (BEI), Kliring Penjaminan Emisi Efek (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investor pada umumnya ingin mendapatkan keuntungan maksimal ketika akan menginvestasikan dananya pada instrumen saham. Kesadaran berinvestasi saham juga tercipta akibat adanya pemikiran bahwa menabung saja belum bisa menghasilkan pengembalian (return) maksimal dikemudian hari. Return yang maksimal dalam suatu saham bisa kita dapatkan dengan memahami informasi dari asal keuntungan yang didapat serta resiko yang akan dihadapi. Perlu dicermati bahwa kondisi market yang terjadi selalu berfluktuasi yang mengindikasikan awal terjadinya keuntungan atau resiko yang akan dihadapi. Maka investor perlu mengetahui tentang keuntungan dan kerugian saham sebagai berikut :

Keuntungan saham 
1. Mendapatkan hak atas pembagian Dividen dari saham yang dimiliki.
Dividen adalah keuntungan bersih perusahaan yang dibagikan kepada seluruh investor dalam jangka waktu tertentu. Terjadinya dividen juga disebabkan oleh perusahaan yang menghasilkan laba dan mayoritas investor menyepakati pembagian dividen ketika acara Rapat Umum Pemegang Saham. Semakin banyak investor memiliki saham di suatu perusahaan maka akan semakain banyak juga dividen yang didapatkan.

2. Mendapatkan  Capital Gain.
Capital Gain adalah keuntungan yang didapat dari seorang investor atau trader ketika menjual saham miliknya. Penawaran dan permintaan di pasar terhadap suatu saham akan membentuk harga saham dan apabila kinerja perusahaan baik maka cenderung akan menaikan harga saham. Investor atau trader yang melakukan analisa yang tepat saat harga saham naik akan mendapatkan keuntungan. 
- Simulasi : Bapak Joko membeli saham RYHT seharga Rp11.000 per saham kemudian menjual dengan harga Rp12.000 per saham sehingga investor mendapatkan Capital Gain  sebesar Rp1.000 untuk setiap penjualan sahamnya.

3. Mendapatkan hak untuk hadir di acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau acara yang berkaitan dengan kegiatan Pasar modal.
Ketika investor membeli saham berarti investor tersebut memiliki surat kepemilikan perusahaan sehingga investor dapat menentukan direksi perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Investor juga memiliki SID (Single Investor Identification) yaitu nomor identitas tunggal bagi investor yang memberikan kemudahan pada proses identifikasi investor serta keuntungan dalam berbagai pengembangan pasar modal lainnya.

Kerugian saham
1. Berpotensi mengalami Capital Loss 
Capital Loss adalah kerugian yang didapat dari seorang investor atau trader ketika menjual saham miliknya.  
- Simulasi : Bapak Joko membeli saham ABCD seharga Rp11.000 per saham kemudian menjual dengan harga Rp10.000 per saham sehingga investor mendapatkan Capital Loss  sebesar Rp1.000 untuk setiap penjualan sahamnya.

2. Berpotensi mengalami Volatilitas harga yang menurun
Volatilitas adalah begeraknya harga dikarenakan fluktuasi yang terjadi di pasar. Ketika seorang investor melihat pergerakan pernurunan harga saham yang mendalam mengakibatkan akan terjadinya resiko apabila dilihat secara singkat atau dalam priode tertentu. Maka aspek analisa fundamental juga diperlukan untuk membuat psikologis investor tetap dalam pendirian analisanya dan tidak terpengaruh hal lainnya.

3. Perusahaan bangkrut atau terlikuidasi.
Likuidasi adalah kebangkrutan perusahaan yang disebabkan oleh berbagai faktor dan telah diputuskan oleh pengadilan. Salah satu faktor kebangkrutan  yaitu kinerja perusahaan yang memburuk dan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Resiko bagi investor yaitu jika tidak adanya aset perusahaan, maka investor tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Investor saham biasa memiliki hak paling akhir dalam pembayaran suatu aset perusahaan yang terlikuidasi.
Adanya informasi mengenai  keuntungan dan kerugian saham merupakan sinyal untuk investor atau trader menentukan saham-saham yang berpotensi menguntungkan serta potensi dari keruhian yang didapat apabila harga saham tidak sesuai ekspektasi.

KEUNTUNGAN DAN RISIKO SAHAM



Pasar Modal Indonesia memiliki berbagai macam instrumen investasi beserta imbal hasil yang berbeda-beda.Investasi saham merupakan investasi yang memilik imbal hasil cukup tinggi tetapi persentase keuntungannya tidak dapat diprediksikan secara instan dan tepat 100%. Keuntungan yang diperoleh dari investasi saham juga sangatlah sebanding dengan tingkat resikonya atau biasa disebut sebagai “High Risk High Return”. Apabila ada produk investasi yang menawarkan keuntungan fantastis besar tanpa memiliki risiko maka sudah dapat dipastikan investasi tersebut adalah investasi bodong. Investasi saham yang biasa ditransaksikan diatur oleh lembaga yang berwenang yaitu Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari Bursa Efek Indoesia (BEI), Kliring Penjaminan Emisi Efek (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Investor pada umumnya ingin mendapatkan keuntungan maksimal ketika akan menginvestasikan dananya pada instrumen saham. Kesadaran berinvestasi saham juga tercipta akibat adanya pemikiran bahwa menabung saja belum bisa menghasilkan pengembalian (return) maksimal dikemudian hari. Return yang maksimal dalam suatu saham bisa kita dapatkan dengan memahami informasi dari asal keuntungan yang didapat serta resiko yang akan dihadapi. Perlu dicermati bahwa kondisi market yang terjadi selalu berfluktuasi yang mengindikasikan awal terjadinya keuntungan atau resiko yang akan dihadapi. Maka investor perlu mengetahui tentang keuntungan dan kerugian saham sebagai berikut :

Keuntungan saham 
1. Mendapatkan hak atas pembagian Dividen dari saham yang dimiliki.
Dividen adalah keuntungan bersih perusahaan yang dibagikan kepada seluruh investor dalam jangka waktu tertentu. Terjadinya dividen juga disebabkan oleh perusahaan yang menghasilkan laba dan mayoritas investor menyepakati pembagian dividen ketika acara Rapat Umum Pemegang Saham. Semakin banyak investor memiliki saham di suatu perusahaan maka akan semakain banyak juga dividen yang didapatkan.

2. Mendapatkan  Capital Gain.
Capital Gain adalah keuntungan yang didapat dari seorang investor atau trader ketika menjual saham miliknya. Penawaran dan permintaan di pasar terhadap suatu saham akan membentuk harga saham dan apabila kinerja perusahaan baik maka cenderung akan menaikan harga saham. Investor atau trader yang melakukan analisa yang tepat saat harga saham naik akan mendapatkan keuntungan. 
- Simulasi : Bapak Joko membeli saham RYHT seharga Rp11.000 per saham kemudian menjual dengan harga Rp12.000 per saham sehingga investor mendapatkan Capital Gain  sebesar Rp1.000 untuk setiap penjualan sahamnya.

3. Mendapatkan hak untuk hadir di acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau acara yang berkaitan dengan kegiatan Pasar modal.
Ketika investor membeli saham berarti investor tersebut memiliki surat kepemilikan perusahaan sehingga investor dapat menentukan direksi perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Investor juga memiliki SID (Single Investor Identification) yaitu nomor identitas tunggal bagi investor yang memberikan kemudahan pada proses identifikasi investor serta keuntungan dalam berbagai pengembangan pasar modal lainnya.

Kerugian saham
1. Berpotensi mengalami Capital Loss 
Capital Loss adalah kerugian yang didapat dari seorang investor atau trader ketika menjual saham miliknya.  
- Simulasi : Bapak Joko membeli saham ABCD seharga Rp11.000 per saham kemudian menjual dengan harga Rp10.000 per saham sehingga investor mendapatkan Capital Loss  sebesar Rp1.000 untuk setiap penjualan sahamnya.

2. Berpotensi mengalami Volatilitas harga yang menurun
Volatilitas adalah begeraknya harga dikarenakan fluktuasi yang terjadi di pasar. Ketika seorang investor melihat pergerakan pernurunan harga saham yang mendalam mengakibatkan akan terjadinya resiko apabila dilihat secara singkat atau dalam priode tertentu. Maka aspek analisa fundamental juga diperlukan untuk membuat psikologis investor tetap dalam pendirian analisanya dan tidak terpengaruh hal lainnya.

3. Perusahaan bangkrut atau terlikuidasi.
Likuidasi adalah kebangkrutan perusahaan yang disebabkan oleh berbagai faktor dan telah diputuskan oleh pengadilan. Salah satu faktor kebangkrutan  yaitu kinerja perusahaan yang memburuk dan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Resiko bagi investor yaitu jika tidak adanya aset perusahaan, maka investor tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Investor saham biasa memiliki hak paling akhir dalam pembayaran suatu aset perusahaan yang terlikuidasi.
Adanya informasi mengenai  keuntungan dan kerugian saham merupakan sinyal untuk investor atau trader menentukan saham-saham yang berpotensi menguntungkan serta potensi dari keruhian yang didapat apabila harga saham tidak sesuai ekspektasi.

No comments